Wednesday, January 26, 2011

Ketika sebuah mimpi itu benar-benar menjadi nyata Part 1

Ini hanyalah secerita tentang seorang gadis, saat itu di hanya seorang gadis tanggung yang berumur 12 tahun tepat satu bulan setelah ulang tahunnya yang ke 12. Tanpa disengaja dia menyaksikan sebuah acara yang tidak pernah iya saksikan sebelumnya, sepakbola ya ini sangat baru baginya, bahkan iya merasa apa yang iya tonton ini terasa membosankan, tetapi ada yang berubah dari raut mukanya sepertinya iya tertarik pada sesuatu, entah apa tapi dia begitu memperhatikan pertandingan ini, ternyata tim yang bertanding adalah tim yang cukup terkenal dan memiliki pemain yang terkenal pula, gadis ini terus menatap ke arah televisinya dan kemudian bertanya kepada ayahnya, dia tunjung seorang pemain yang sedang berlaga, dan orang itu adalah “BAMBANG PAMUNGKAS”

Setelah pertandingan ini gadis itu selalu terniang-niang dengan satu nama yang iya tanyakan kepada ayahnya tadi, dia terus menginggat nama itu, dia tidak tau siapa orang tersebut, bahkan iya tidak pernah membayangkan bahwa orang yang memiliki nama tersebut adalah orang yang terkenal di persepakbolaan Indonesia.

Sekarang semenjak pertandingan waktu itu gadis ini kian sering menyaksikan pertandingan sepakbola, dan ia juga terus mencari tau tentang siapa pemain bola itu. Banyak informasi yang iya dapatkan karena memang tidak begitu sulit mencari informasi tentang orang ini. Sampai suatu hari iya menemukan sebuah website milik idolanya ini www.bambangpamungkas20.com disana terdapat semua informasi tentang idolanya ini. Bahkan ternyata sang idola punya bakat lain yaitu menulis, rasa kagumnnya terhadap orang ini bertambah besar setelah melahap habis semua tulisannya karena entah dengan mengapa tulisan ini sangat menarik, menghibur dan member motifasi.
Empat bulan setelah itu digelar sebuah perhelatan akbar bagi sepakbola di kawasan asia yaitu AFC cup dimana saat itu sang pemain idolanya bertanding mewakili negaranya (Indonesia). Rasa kagum yang luar biasa kembali muncul ketika melihat permainan cantik idolanya itu, rasanya iya inggin sekali menyaksikan idolanya itu berlaga secara langsung di stadion, tapi apalah daya iya hanyalah seorang gadis smp yang tidak diizinkan untuk menonton pertandingan di stadion yang menurut orang tuanya kurang aman untuk wanita. Sedih sekali rasanya ketika iya mendengar orang-orang yang dikenalnya bias menonton langsung di stadion, sedangkan dia hanya bisa menonton di rumah sambil selalu berharap bahwa suatu saat nanti iya akan menjadi salah satu orang yang akan mendukung timnya berlaga disana, bertemu sang idolanya dan menjadikan semua mimpi tentang idolanya itu menjadi nyata.

Hari-hari terus berlalu dan tak terasa gadis itu telah memasuki kelas 10 SMA, dan sampai hari itu dia masih menyimpan semua mimpinya yang belum menjadi nyata, tetapi dia tetap yakin dan percaya bahwa suatu saat nanti tuhan akan menjawab semua doanya dan menjadikan mimpinya itu menjadi nyata. Dan pada hari itu tepat di ulangtahunnya yang ke 15 denagn penuh harapan dia menuliskan sebuah mention kepada idolanya melalu akun twitter, iya ingin sekali sang idola memberi ucapan selamat ulang tahun kepadanya dan tanpa ia duga, sang idola benar-benar member ucapan selamat ulang tahun kepadanya, memang hanya lewat sebuah akun twitter, tapi ucapan ini terasa begitu special baginya, dia sangat bersyukur dan berterima kasih kepada tuhan karena telah membuat salah satu mimpinya menjadi nyata.

Delapan bulan setelah itu ketika ia memasuki kelas 11 SMA ia mendengar bahwa klub yang dibela sang idola akan berlatih di stadion yang dekat dengan rumahnya, rasa senang yang luar biasa menghampiri dirinya, mungkin inilah jawaban tuhan akan doanya selama ini, hari itu hari kamis sepulang sekolah ia langsung mengajak temannya untuk pergi ke stadion tersebut. Ia sangat tidak sabar agar bisa cepat-cepat sampai di stadion itu. Maklumlah ini adalah kali pertamnya iya melihat sang idola setelah kurang lebih empat tahun iya menantikan hari itu akan terjadi. Sesampainya di stadion itu badannya mulai gemetar, tangannya pun mendingin dan jantungnya terasa dagdigdug. Langkahnya pun terus dan pasti sampai ia benar-benar melihat sang idola dengan mata kepalanya sendiri. Ia duduk di tribun stadion itu dengan muka yang sedikit berubah menjadi pucat pasi, bukan karena sakit tapi mungkin karena perasaan senang yang terlalu berkecamuk. latihan pun berakhir dan ia menunggu pemain idolanya itu di luar stadion. Satu persatu pemain keluar dan ketika sang idola keluar rasa senang dan degdegan pun mulai berkecamuk lagi dan tanpa terasa kakinya pun mulai berlari menuju sang pemain idola. Sekarang ia berdiri tepat disebelah sang idola, saat itu hal-hal yang dia bayangkan ketika bertemu sang idola pun buyar, bahkan ia tak tau lagi harus berbuat apa saat ini. Tapi hanya satu hal yang iya lakukan saat itu menjabat tangan sang idola. Hanya itu yang bisa ia lakukan saat itu, tetapi munurutnya itu adalah pengalaman yang membahagiakan dan pengalaman pertama yang tidak dapat dilupakan.

bersambung...

No comments:

Post a Comment