Saturday, June 16, 2012

Bukan sweet seven teen

Senyum manis mengawali pagi yang cerah ini. Aku tak tau menggapa sinar fajar seolah sehati dengan apa yang ku rasakan. Pagi yang indah biasa ku awali semenjak kamu mengisi tiap detik senyumku. Tito nama mu yang selalu menjadi sebab semua senyumku, hari-hari ku mendadak indah setelah cintaku tertambat dihatimu. Tiap menit selalu kuresapi dengan baik, agar tidak ada yang terlewat saat didekatmu. Hari ini ulang tahunku yang ke 17. Aku sangat merasa bahagia hari ini, terlebih lagi karena ada nama mu di daftar tamu pesta ulang tahun ku. Ku tatap cermin kamarku dan mulai merias diri. Ya aku harus terlihat cantik hari ini, setidaknya didepanmu. Waktu berlalu menjelang sore, tepat pukul 5 pesta ulang tahun ku dimulai. Tak sabar rasanya, terlebih lagi karena aku punya misi rahasia dihari ini. Tamu-tamu sudah mulai berdatangan, tapi aku bertekat belum akan memulai pestaku sebelum melihat kehadiranmu karena aku ingin sekali membuat ini menjadi pesta kita. Kutatap pintu diujung sana. Ku lihat ada seorang lelaki tampan memesuki ruang pestaku. Ya itu kamu, akhirnya kamu datang juga. Aku berjalan menuju meja utama untuk memulai pestaku. Pembukaan, make a wish, tiup lilin, potong kue, ya standar seperti pesta ulang tahun pada umumnya. Tapi ada sesuatu yang special di sehabis ini. Akan kuserahkan kue pertama padanya dan akan ku nyatakan semua yang aku rasakan selama ini. Jantung ku berdegup sangat kencang saat ini. Malu, takut, semua perasan bercampur tak karuan. Berkali-kali kuurungkan langkahku untuk menghampiri mu. Tapi hatiku terus mendorongku untuk menghampiri. Akhirnya ku beranikan diri menghampirimu. Memberian kue pertama ku dan berkata "salahkah kalau aku mencintaimu? Salahkah jika menginginkan mu mrnjadi kekasih hatiku?". Jantung ku semakin berdegup kencang menunggu jawabanmu. Tiba-tiba kau mengucapkan hal yang tak pernah ku duga "bukan cintamu yang salah, tapi waktu yang salah. Andai kau datang lebih dulu darinya, mungkin aku akan lebih mempertimbangkan untuk memilihmu. Maaf aku tidak bisa menerima mu, aku sudah punya orang lain dihari-hariku." Kata-kata itu sangat membuatku hancur. Kukira selama ini semua yang terjadi diantara kita akan lebih dari pertemanan. Bukankah aku sering memberikan sinyal kepadamu. Benarkah kau tak pernah menangkap sinyal itu. Benarkah kau tak tau semua rasa ku selama ini. Benarkah itu? Aku menanggis sendu ditengah ruang pestaku. Kulihat bayangan mu dengan seorang wanita berlalu menjauhi ku. Aku merasa sangat bodoh hari ini. Kenapa aku menghancurkan pesta ulang tahun ku sendiri. Hanya malu dan sakit yang tersisa hari ini, ini bukan salahmu, tapi ini salahku yang terlalu mengharapkanmu.

No comments:

Post a Comment